Pengamatan dan Peniruan dalam teori Kognitif Sosial

Teori kognitif social memiliki argumentasi bahwa manusia meniru perilaku yang dilihatnya, dan proses peniruan ini terjadi melalui 2 cara yaitu : imitasi dan identifikasi.
Imitasi adalah replikasi secara langsung perilaku yang diamati, sedangkan identifikasi adalah pengamatan tidak meniru secara persis sama apa yang dilihatnya.

Teori kognitif social menyatakan bahwa imitasi dan identifikasi merupakan hasil dari 3 proses, yaitu : pengamatan, efek larangan, efek suruhan.

1. Pengamatan

Belajar mengamati adalah proses dimana pengamat, yaitu orang yang mengamati suatu perilaku atau tindakan menerima perilaku atau tindakan itu hanya dengan cara melihatnya.
Tindakan yang mengulangi kembali perilaku orang lain berdasarkan apa yang telah diamati dinamakan degan modeling, yang meliputi 4 tahapan proses yaitu : perhatian, pengingatan, reproduksi tindakan, motivasi.

2. Efek larangan

Efek larangan terjadi ketika tindakan atau perilaku yang diamati menghalangi atau mencegah pengamat untuk menirunya.

Misalnya : seorang perokok memutuskan untuk menghentikan kebiasaanya merokok setelah mengetahui teman akrabnya yang perokok berat menderita sakit paru-paru dan kemudian meninggal dunia.

3. Efek suruhan

Efek suruhan merupakan kebalikan dari efek larangan, yang justru mendorong orang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku yang sebelumnya dihindari atau tidak ingin dilakukan.

Misalnya : seorang remaja yang dididik dalam lingkungan keluarga yang taat selama bertahun-tahun diajarkan untuk tidak merokok dan minum alcohol.