Modul 3 Fotografi: Memahami Lensa

MODUL 3  FOTOGRAFI

OLEH : SENDI TRIWILOPO, S.SOS.,M.I.KOM.

   MEMAHAMI  LENSA

Karya fotografi sangat ditentukan oleh cahaya yang ditangkap oleh kamera. Maksudnya adalah cahaya dimana obyek foto berada yang tertangkap oleh lensa kamera. Ini berarti fungsi lensa pada kamera sangatlah menentukan. Sebaik apapun skillyang dimiliki oleh fotografer, akan sia-sia manakala lensa pada kamera tidak optimal menangkap cahaya pada obyek.

Jika boleh dibandingkan, lensa adalah mata kita. Indahnya pemandangan saat sunsetdi Pantai Losari, Makassar, hanya dapat kita nikmati jika mata kita mampu melihat. Benak kita memahami keindahan sunsetberdasarkan kemampuan mata menangkap obyek yang kita lihat saat matahari tenggelam.

 Cahaya yang mengenai objek dapat kita lihat melalui viewfinder denga melewati lensa. Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya berbeda.

Hal utama lensa yang perlu dipahamai mengenai lensa adalah: focal lenght.

n  FOCAL LENGTH (JARAK TITIK FOKUS)

focal length adalah jarak antara lensa dan bidang focal (sensor di kamera digital atau film di kamera lama) dimana foto anda terbentuk.

Pengertian Focal lengthadalah jarak titik focus lensa. Obyek tiga dimensi yang tertangkap lensa akan dipusatkan menjadi satu gambar “kecil” dua dimensi pada sensor/film. Maksud focal lenght adalah nillai atau besarnya Kemampuan lensa untuk membuat gambar tersebut obyektif dan fokus.

Focal length dinyatakan dalam besaran milimeter (mm) dan dalam fotografi diberi lambang f.

Nilai f (focal length)menentukan seberapa lebar sudut pandang lensa. Semakin kecil nilai f makin lebar sudut pandangan. Sebaliknya, makin besar nilai f, makin sempit jangkauan sudut pandang yang dapat tertangkap di sensor.

Lensa dengan f pendek biasa disebut lensa wide angle. Lensa dengan focal length panjang disebut lensa tele.

Perhatikan perbedaan lebar sudut pandang pada jarak pemotretan yang sama. Pada saat memakai lensa dengan dengan nilai f 20 mm, sudut pandang atau ruang lingkup gambar menjangkau jalanan dan gedung di kiri serta kanan. Jika mengganti lensa dengan f 200 mm lebar pandangan yang tertangkap di sensor hanya menjangkau utama menara .

Terdapat perbandingan ukuran benda-benda yang jaraknya berbeda (di obyek). Makin besar f, maka bidang pandang akan makin sempit (seolah-olah kita mendekati obyek), ruang tajam akan makin sempit (di jarak dan bukaan yang sama), dan benda-benda yang jauh (background) akan terlihat makin sama ukurannya dengan benda-benda yang dekat (foreground atau objek utama).

n  MAXIMUM APERTURE (DIAFRAGMA MAKSIMAL)

Produsen lensa umumnya menuliskan nilai aperture maksimal yang mampu dijangkau lensa tersebut. Misalkan, lensa standar DSLR mempunyai spesifikasi (spec) lensa  18-55mm, f/3.5 – 5.6. Nilai spec ini berarti, lensa tersebut mempunyai rentang f antara 18mm hingga 55mm. Di niali f18mm, lensa tersebut mempunyai bukan aperturemaksimal f/3.5; sedangkakn di f 55mm lensa tersebut mempunyai bukaan maksimal f/5.6. Umumnya, lensa ukuran 50mm memiliki aperture maksimal yang tinggi

Misal lainnya: lensa zoom hanya mempunyai satu angka aperture yang dituliskan (17-50/2.8), berarti lensa zoom tersebut mempunyai bukaan maksimal yang sama. Pada nilai f 17 maupun f 50 mampu dibuka maksimal hingga f/2.8/

Persamaan ukuran ini biasa disebut juga sebagai (efek) kompresi: karena benda-benda di belakang terlihat berukuran tidak terlalu berbeda dengan objek di depan, maka mereka terlihat seolah-olah berjarak lebih dekat satu sama lain.

n  CROP FACTOR (NILAI FEKUVALEN)

Lensa f 50mm dipasang di kamera Pentax K500. akan mempunyai jangkauan ruang yang sama dengan lensa 100mm di kamera fullframe (kamera pocket). Nilai f 50mm tersebut mempunyai fekivalen sebesar 100mm di kamera Pentax K500. Faktor pengali (2x lipat) ini disebut crop factor, yang dipengaruhi ukuran sensor kamera tersebut.

Maksudnya, ada perbedaan nilai f jika dipasang di kamera full frame. Yang tertera di kamera fullframe bukan nifa freal, tetapi f ekuivalen yang menyebabkan adanya crop factor.

Kebanyakan produsen lensa, yang menuliskan f ekuivalen adalah lensa yang terpasang di kamera pocket. Jika Anda melihat suatu kamera pocket menuliskan nilali f-nya 28mm, kemungkinan besar f-realnya hanyalah sekitar 5mm. Angka 28mm tersebut adalah f ekulivalen yang kira-kira sama nilainya jika dibandingkan dengan DSLR.

n  JENIS LENSA

Lensa ada yg lebiih cocok buat foto portraitdaripada foto landscapes. Foto portrait lebih pas menggunakan lensa yang punya focal length panjang (105mm, 85mm) namun akan berbeda hasilnya untuk foto landscape yag lebih cocok menggunakan lensa wide-angle.

Lensa umumnya dikelompokan berdasarkan jenisnya:

1.       Wide angle lens: nilai f28mm atau lebih kecil. Jenis ini baik untuk digunakan di dalam ruang atau studio dan untuk fofo landscape

Lensa Wide Angle memungkinkan kita untuk mengarah pada satu obyek dalam gambar/foto.  Ruang pandangannya melebar sehingga perbedaan latar depan dan latar belakang perlu diperhatikan.

Kamera dengan bukaan aperture 11  diatas menampakan obyek yang merata ketajamannya dan luasnya areal obyek sebagai bidang gambar yang dapat dijangkau

Juga perlu diperhatikan  distorsi gambar di bagian sisi.

Jenis lensa wide angle yang “extreme” adalah lensa fish eye yang mampu menjangkau lebar obyek hingga 180⁰. Jenis lensa yang sifatnya kebalikan dari “fisheye”  adalah shift lens yang berkesan membuat foto menipis dan vertikal.

2.       Standard lens: nilai f35mm sampai 85mm, Bagus untuk penggunaan yang umum dan portraits

Lensa ini disebut standard karena biasanya menjadi setting awal pemotretan umum dengan tujuan mencari gambar yang akurat sebagaimana aslinya (alami) dan menghindari distorsi gambar di sebelah sisi.

Foto diatas diambil menggunakan kamera standar dengan cakupan gambar yang natural (tidak meluas dan tidak menyempit)

3.       Telephoto lens: dari ukuran 100mm sampai 300mm (atau lebih), bagus untuk foto sports, portraits dan wildlife

Lensa tele digunakan untuk membuat obyek lebih terlihat (closer), seperti pada pemotretan sepak bola di tepi lapangan. Latar belakang yang luas sengaja tidak ditampilkan dan hanya mengarah pada satu atau dua orang di tengah lapangan. 

Lensa tele cenderung menghasilkan foto “flat” sangat dua dimensi dengan mengabaikan latar belakang dan latar depan. Namun sangat bermanfaat untuk membuat candid photo

Kemajuan teknologi telah melahirkan “gabungan” antara lensa tele dan lensa wide angle yang disebut lensa zoom. Lensa jenis ini dapat “ditarik” menjadi lensa tele dan dikembalilkan menjadi lensa wide angle.

4.       Macro lenses: Lensa ini adalah desain lensa yang mengarah pada rasio nilai f 1:3. Lensa ini dibuat khusus agar optik-nya mampu menjangkau obyek berjarak dekat dengan tetap natural.

Macro Lens digunakan untuk foto obyek berjarak dekat namun tetap fokus dan natural. Dapat diumpamakan seperti menggunakan mikroskop untuk  melihat bakteri.

n  LENS HOOD

Lens hood adalah perangkat tambahan yag dipasang di depan lensa. Tidak sebagai variasi namun sebagai fungsi tambahan pada  lensa. Yakni untuk melindungi kamera dari sumber cahaya yang berlebihan sehingga menyebabkan flare pada lensa.

Flare ibarat terbakar karena paparan sinar matahari yang berlebihan sehingga obyek tidak seimbang pencahayaanya di lensa.

Selain digunakan di lapangan yang terlalu banyak sinar matahari, Lens hood banyak dogunakan di studio untuk mengurangi efek flare akibat lampu studio yang terkadang dipasang beberapa unit.