MODUL 1 FOTOGRAFI
OLEH : SENDI TRIWILOPO, S.SOS.,M.I.KOM.
BERKENALAN DENGAN FOTOGRAFI
Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan menyeimbangkan cahaya dengan lingkungan sekitar, agar terekam lebih indah. Ilustrasi di samping menunjukkan alur perjalanan cahaya mulai dari objek sampai
sensor (atau film pada kamera analog).
Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa. Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya berbeda. Kemudian, apertureyang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor.
Pada kebanyakan kamera modern, shutterterletak di dalam body kamera, mengendalikan seberapa lama sensorterbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Sensoradalah bagian yang paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi pixel.
n APERTURE / DIAFRAGMA
Seperti telah disebutkan di atas, aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya. F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture. Inilah bagiaN terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja.
EXPOSURE adalah beberapa faktor kombinasi dari berapa lama sensormenangkap cahaya, berapa banyak cahaya yang datang dan seberapa sensitif sensor terhadap cahaya. Hal-hal ini berdasarkan pada tiga hal, yaitu ukuran aperture, kecepatan shutter, dan ISO.
Semua f-number mempunyai notasi yang unik seperti f/5.6 dan seterusnya. Ada beberapa set f-number tapi yang paling umum digunakan adalah :
ƒ/# 1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32
Nomor di atas dikenal juga sebagai f-number full-stop. Jika kita menurunkan f-numberdengqn satu full-stop [seperti f/4 ke f/2.8], jumlah cahaya yang masuk akan meningkat. Jika kita meningkatkan f-number dengan satu full-stop [seperti ke f/8 ke f/5.6], maka hanya setengah dari total cahaya yang masuk ke sensor.
Jika kurang memahami dengan perhitungan di atas, perhatikanyang berikut:
ü Semakin tinggi f-number = aperture mengecil = cahaya yang masuk sedikit.
ü Semakin besar -number = aperture membesar = cahaya banyak yang masuk.
n SHUTTER / RANA
Shutter atau sering juga disebut RANA adalah tirai tempat pencahayaan terjadi. Shuttermengendalikan seberapa lama sensorterbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor.
Bila memotret objek yang sedang bergerak pada setting-an fast-shutter speed maka hasilnya objek akan ‘membeku’ atau diam. Bila di-setting slow-shutter maka objek akan terlihat bergerak.
Berikut beberapa skala stop untuk shutter speed, menyerupai aturan aperture :
1/1000s ; 1/500s ; 1/250s ; 1/125s ; 1/60s ; 1/30s ; 1/15s ; 1/8s ; 1/4s ...
n I S O / AS A
Kecepatan ISO adalah ukuran dari kecepatan film atau kada sensitifitasnya terhadap cahaya. Pada kamera digital ISO berpengaruh terhadap sensor, namun prinsipnya tetap sama. Umumnya tertulis kepekaan cahaya dalam bilangan seperti ISO 50; ISO 100; ISO 200; ISO 400; ISO 800; ISO 1000 ...
Jika memotret di tempat kaya cahaya (outdoor siang hari), gunakan selalu ISO rendah. [Misalkan ISO 100] Kecepatan ISO rendah membutuhkan exposure yang lebih lama (slow), sedangkan ISO yang tinggi akan membutuhkan waktu exposure yang lebih singkat (fast). Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.
Overexposure à terjadi karena sensor terlalu banyak menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi terlalu terang.
Underexposure àterjadi karena sensor terlalu sedikit menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi gelap.
Shooting Mode
[Pengaturan Mode Kamera]
Memotret/mengambil gambar/shooting pada dasarnya adalah tahapan oerasionalisasi kamera. Langkah awal adalah, kenali kamera yang dioperasikan kemudian perhatikan mode pengambilan yang tersedia di kamera [perhatikan gambar di atas]
Secara garis besar, ada dua mode utama, yakni Mode Manual (manul mode) dan Mode Otomatis (automatic mode).
MANUAL MODE [perhatikan simbol pada gambar di atas]:
1. M (manual mode) à pada mode ini kita secara penuh mengoperasikannya secara manual. Diatur oleh kita senidiri nilai setting-an untuk aperture dan shutter speed.
2. Av or A(aperture priority) àkita mengatur nilai aperture, kemudian selebihnya setting-an shutter speed diatur oleh kamera untuk hasil terbaik.
3. Tv or S (shutter speed priority) à kita mengatur shutter speed, sisanya kamera menghitung nilai aperture.
4. P (program mode) à pengaturan yang lebih rumit lagi. Kamera mengatur aperture dan shutter speed, tapi tidak mempengaruhi setting-an ISO atau flash.
AUTOMATIC MODE:
1. Auto (pengaturan serba otomatis) à fotografer tinggal menekan tombol release (tinggal jepret).
2. Portrait à bukaan aperturebesar untuk memperpendek Depth Of Field.
3. Landscape à bukaan aperturekecil untuk meningkatkan Depth Of Field.
4. Sport (faster speed) à program kamera untuk kecepatan yang lebih tinggi, sehingga objek bergerak dapat jelas tertangkap.
5. Night portrait (memotret di malam hari) à untuk memperjelas obyek dan pencahayaan yang gelap atau pada ruangan minim cahaya (menggunakan cahaya dari flash).
6. Macro à mode foto makro, untuk memotret objek / benda-benda kecil agar terlihat lebih jelas.
TOMBOL RILIS (RELEASE BUTTON)
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan sopan