BAB II
NEGOISASI
Pada kenyataannya negoisasi adalah inti dari manajemen. Negoisasi itu sendiri itu sebenarnya kegiatan pemecahan konflik antara dua pihak atau lebih dan biasanya dilakukan dengan melalui pertukaran konsensi/kemudahan.
Negosasi adalah proses dari adanya dua atau lebih pihak-pihak yang menggunakan tawar menawar untuk menyatukan perbedaan masing-masing pihak yang bernegoisasi.
Negoisasi bukan hanya dilakukan dalam bidang bisnis murni saja, akan tetapi dapat terjadi pada bidang apa saja , kapan saja antara dua orang atau lebih.
A. Pengertian negoisasi
Negoisasi berasal dari kata latin ‘negitor’ yang arti sederhananya adalah “melakukan bisnis” yakni menekuni pekerjaan dan berusaha memenuhi kepentingan yang berarti hampir tak terelakan untuk berinteraksi dengan pekerjaan dan berbagai kepentingan orang lain.
Negoisasi mempunyai empat elemen kunci:
1. Peningkatan ketergantungan antara pihak-pihak
2. Memahami konflik antara pihak-pihak
3. Serikat kerja dengan menajemen perusahaan tidak sependapat tentang isi kontrak kerja
4. Kesempatan berinteraksi antara pihak-pihak
5. Kemungkinan adanya kesepakatan
B. Dua paradigma dasar dalam negisasi
1. Distributive bargaining paradigma yang menggunakan pendekatan win-lose (zero-sum)
2. Interaktive bargaining paradigma yang menggunakan pendekatan win-win (positive-sum)
Stephen P. Robin dalam prilaku Organisasi (Edisi Bahasa Indonesia) Mengatakan:
Distributive bargaining perundingan yang berusaha membagi sejumlah tetap sumber daya; situasi kalah-menang
Intergrative bargaining ialah perundingan yang mengusahakan satu penyelesaian atau lebih yang dapat menciptakan suatu pemecahan masalah.
C. Mengapa bernegisasi
Hari kapan saja dan dimana saja, manusia selalu bernegoisasi, dari hal yang sangat sederhana sampai dengan hal yang sangat rumit, mengapa? Karena semua manusia ingin bekerja sama secara lebih baik.
Cara agar unggul dalam bernegoisasi,
- Ketahui kemampuan kita dalam negoisasi
- Kemampuan dalam komunikasi
- Mengetahui kemauan dan kedudukan mitra negoisasi
- Mengatasi konflik dalam negoisasi
- Dll
D. Langkah-langkah yang diperlukan dalam nnegoisasi
1. Preparation (Persiapan)
2. Evaluastion of alternatives (Evaluasi Berbagai kemungkinan)
3. Identifying interest (identifikasi berbagai kepentingan)
4. Making Trade-off and Creating joint Gains (Membuat pertukaran dan menciptakan keuntungan bersama)
E. Hambatan dalam bernegoisasi
1. Rasa takut terhadap penolakan pribadi
2. Rasa takut tidak disukai
3. Mencoba menegoisasi perjanjian yang lebih baik adalah perbuatan yang tidak baik
4. Perasaan bahwa kita terbuka terhadap posisi kita
5. Rasa takut yang gagal alamiah
F. Kapan saatnya Bernegoisasi?
Waktu yang penting untuk bernegoisasi adalah pada saat kita menyadari bahwa ada peluang untuk memperbaiki suatu posisi.
Dan peluang itu ada pada setiap waktu, setiap waktu, setiap hari, kapan saja. Kapan harus dipertimbangkan untuk membuka negoisasi? Untuk itu diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Kedua belah piha mau melakukann perjanjian
2. Terdapat perjanjian dan konflik diantara beberapa pihak
3. Terdapat variabel untuk dipertukaran melalui konsensi
4. Kedua belah pihak memiliki wewenang untuk mengubah syarat mereka
G. Strategi dalam bernegoisasi
Tiga kebiasaan dalam strategi negoisasi yaitu:
1. A Competitive strategy. Tipe: distributive bargaining. Kata-kata kunci “ I win, you lose”
2. A Collaborative Strategy. Tipe: interaktive bargaining. Kata-kata kunci “ apa jalan terbaik mencapai tujuan dari kedua pihak?”
3. A Subordinating Strategy. Tipe: Distributive bargaining. Kata-kata kunci “You win, I lose”
Pilihan pada salah satu strategi mungkin saja, tergantung pada keinginan untuk mengadakan hubungan di antara pihak-pihak yang bernegoisasi dan kepentingan subtansi dari hasil yang dicapai oleh manajer.
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah yang baik dan sopan